"Ya Allah!".
by Abdul Azis Setiawan on Sunday, November 7, 2010 at 7:49pm
Ali bin Abi Thalib berkata,‘Dunia berjalan meninggalkan (manusia) sedangkan akhirat berjalan menjemput (manusia) dan masing-masing mempunyai penggemar,krn itu jadilah engkau penggemar akhirat jangan menjadi penggemar dunia.Sesungguhnya masa ini (hidup di dunia adalah masa beramal bukan masa pembalasan),sedangkan esok (hari akhirat) adalah masa pembalasan bukan masa beramal
"Ya Allah!".

Ketika badai mengamuk dan laut terasa ganas, para penumpang perahu akan berteriak, "Ya Allah!".
Ketika penunggang unta dan kafilahnya tersesat di tengah padang pasir, mereka akan berteriak, "Ya Allah!".
Ketika bencana dan malapetaka menimpa, si korban akan berteriak. "Ya Allah!". Ketika pintu-pintu tertutup bagi orang-orang yang mencoba masuk, dan penghalang menutupi orang-orang yang sedang membutuhkan, mereka semua berteriak,"Ya Allah!".
Ketika semua rencana berakhir dengan kegagalan, semua harapan hilang, dan jalan pun tertutup, sebutlah, "Ya Allah!".Ketika bumi, seluas apapun, terasa sumpek bagi anda, dan menyebabkan jiwa anda tertekan, maka berteriaklah, "Ya Allah!'. Kepada Allah-lah naik segala kata-kata yang baik, doa yang tulus,
Air mata orang-orang tidak berdosa, dan rintihan para korban musibah.
Tangan dan mata dipanjatkan kepada-Nya di saat kesulitan
Dan ketidak mujuran melanda...
Lidah melantunkan kata, menjerit, dan memanggil nama-Nya....
Hati pun mendapatkan kedamaian,
Jiwa mendapatkan ketenangan,
Urat saraf menjadi rileks,
Dan pikiran menjadi bangkit.
Semua ini bisa dicapai ketika kita mengingat Allah SWT.
Betapa sempurnanya Allah dan hanya Dialah Yang Maha Kuasa.

“Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, rahmat dari sisi-Mu.
Dengan rahmat-Mu Engkau menerangi hatiku.
Dengan rahmat-Mu Engkau mengumpulkan dan memudahkan urusanku.
Dengan rahmat-Mu Engkau balikkan sesuatu yang tiada dariku.
Dengan rahmat-Mu Engkau Angkat kesaksianku.
Dengan rahmat-Mu Engkau sucikan amalku.
Dengan rahmat-Mu Engkau ilhamkan kedewasaanku.
Dengan rahmat-Mu Engkau kembalikan sesuatu yang hilang dariku.
Dengan rahmat-Mu Engkau jaga aku dari segala keburukan.”
“Ya Allah, karuniakan kepadaku keimanan dan keyakinan yang tidak ada kekufuran lagi setelahnya. Ya Allah karuniakan kepadaku rahmat, yang dengannya aku memperoleh kemulyaan-Mu, di dunia dan di akhirat. Ya Allah, saya mohon kepada-Mu keberhasilan dan keberuntungan dalam takdir. Predikat orang-orang syahid. Kehidupan yang bahagia. Dan pertolongan dalam menghadapi musuh.”
Ya Allah......
saya sampaikan kepada-Mu segala hajatku.
Pendeknya pikiranku. Lemahnya amalku.
Saya sangat membutuhkan rahmat-Mu.
Ya Allah...... saya memohon kepada-Mu,
Wahai Dzat Yang Mengabulkan segala urusan. Wahai Dzat yang Melapangkan dada.
Sebagaimana Engkau mudah mengalirkan (air) di antara lautan.
Maka saya mohon agar Engkau menghindarkanku dari siksa menyala-nyala.
Menghindarkanku dari do’a yang sia-sia. Dan dari fitnah kubur.
Ya Allah, sungguh, sangat pendek pikiranku tentang itu. Urusanku tidak sampai menjangkaunya. Dan niatku tidak sampai melampauinya, dari kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada seseorang dari makhluk-Mu. Atau kebaikan yang Engkau berikan kepada seseorang dari hamba-hamba-Mu. Dan karena itu saya rindu kepada-Mu akan itu. Saya memohon kepada-Mu bisa mendapatkannya dengan rahmat-Mu, Ya Rabbal ‘Alamin.”
Doa Assyaikh Yusuf Al Qaradhawi