“Keluarlah dari sifat-sifat kemanusiaanmu (yakni yang jelek dan rendah), yang semua sifat jelek itu menyalahi kehambaanmu, supaya mudah bagim untuk menyambut panggilan Allah dan mendekat kepada-Nya.” (Al-Hikam:42)
Salah satu hijab antara kita dan Allah adalah karena kita masih memelihara sifat-sifat jelek seperti iri dengki, sombong, hasut, buruk sangka, suka mengadu domba, fitnah, tamak, cinta dunia, dan sifat-sifat buruk lainnya. Semakin kita memupuk sifat jelek itu maka semakin jauh kita kepada Allah, dan semakin kita tenggelam dalam sifat jelek itu maka akan melahirkan lebih banyak lagi perilaku buruk lainnya seperti permusuhan, kebencian, mengumbar keburukan saudara sesama muslim, bangga dan ujub, menganggungkan orang kaya dan menghina orang miskin, menganggungkan harta dan takut miskin, tidak punya malu, kejam, kikir dan tidak suka menyantuni anak yatim dan kaum yang membutuhkan dan sebagainya.
Sifat yang seharusnya dimiliki untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah sifat ubudiyah (sifat kehambaan) yaitu patuh dan taat terhadap semua perintah dan larangan dengan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Dan inilah yang disebut Taqwa.
Dengan memelihara sifat ubudiyah akan mudah untuk menerima petunjuk baik yang langsung datangnya dari perintah dalam Al-Quran ataupun petunjuk dari contah yang sudah dicontohkan dalam sunnah Rasulullah SAW. Hanya hati yang siap menerima petunjuk sajalah maka hidayah Allah SWT akan mengalir kedalamnya, sedangkan hati yang tidak siap (karena masih dikotori oleh sifat-sifat jelek) akan sulit hidayah masuk ke lubuk hatinya. Sekalipun Allah SWT memiliki otoritas penuh untuk memberikan hidayah-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki, namun sebagai hamba sudah seharusnya mempersiapkan dirinya (menghiasi hati dengan sifat baik) untuk menyambut datangnya hidayah itu.
Wallahu a’lam bishowab.
Disarikan dari Al-Hikam terjemahan KH. Salim Bahreisy – 8 Ramadhan 1431H
No comments:
Post a Comment