Rosulullah SAW didalam hadistnya mengingatkan kepada umatnya tentang 5 perkara sebelum datang lima perkara.
Kalo liat realitanya, anak muda sekarang terbuai oleh indah dunianya. Padahal Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 14 dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
[186] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang Termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
Saat masih muda, apakah kau gunakan untuk nongkrong dan begadang tiap hari yang tiada arti, main gitar disepanjang malam, main gaplek atau remi dsb. Apa kau gunakan untuk melakukan maksiat, berzina atau melacurkan diri, memakai narkoba, mabuk-mabukan, Trek-trekan di jalan dengan membawa sang pacar. Dsb. Bahkan ada doktrin yang menyesatkan bahwa mumpung masih muda, puas-puasin berbuat maksiat, hidup hanya sekali, kapan lagi ngerasain kayak gini. HATI-HATI dengan doktrin seperti ini, menyesatkan dan pada kahirnya akan menimbulkan penyesalan dan permasalahan. Ingat dengan Firman Allah Surat Annas
"dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia"
SEHAT SEBELUM SAKIT
Sehat akan terasa mahal jika kita mau mampir sebentar menengok pasien yang sedang sakit. Di sana kita akan benar-benar merasakan bahwa sehat sangat mahal sekali. Kebanyakan dari kita, kalau sudah sakit kita baru sadar kepada Allah SWT, seakan-akan kita ingin berkata dengan orang yang kita cintai, bahwa sehat itu mahal. Keinginan untuk ibadah pun ditunaikan. Coba ketika keadaan kita sedang sehat, seakan-akan kita lupa untuk beribadah, aktivitas yang tidak bermanfaat kita lakoni. Baru ketika Allah SWT menegurnya dengan sakit, baru tersadar. Sehat adalah nikmat yang harus kita syukuri, sebab dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah yang wajib maupun yang sunnah, berlomba-lomba mengejar kebaikan, mengikuti kegiatan yang positif, mu’min yang cerdas tatkala diberikan umur yang panjang dan kesehatan maka ia manfaatkan untuk berbuat amal sholeh demi bekal akhirat nanti.
KAYA SEBELUM MISKIN
Ketahuilah, setiap kekayaan kekayaan yang kita memiliki, ada hak orang lain yaitu orang-orang fakir miskin, orang tua kamu, anak yatim piatu, maka belanjakanlah di jalan Allah. Kalaupun kita tidak kaya harta atau materi, harusnya juga kaya ilmu, kaya hati sehingga setiap kekayaan yang kita miliki bisa kita pergunakan untuk membantu kita orang lain baik berupa tenaga, pikirna dan ide-ide. Kalau kita punya rizki yang lebih cukup, tidak ada salahnya kalau kita ikut kursus, melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi. InsyaAllah uang yang kita keluarkan untuk menuntut ilmu akan balik lagi, bahkan Allah ganti lebih untuk kita. Jangan sampai jikalau kita sudah miskin harta, kemudian miskin ilmu, miskin hati, miskin segala-galanya.
LAPANG SEBELUM SEMPIT
Saat ini, mumpung kita masih punya waktu luang, belum banyak kegiatan, belum berkeluarga (bagi yang belum menikah). Maka bersegeralah mengikuti kegiatan yang bisa menambah keyakinan kita terhadap Allah SWT, seperti mengikuti pengajian remaja masjid, kegiatan kepemudaan, bergaul dengan orang-orang yang sholeh seperti ulama. Kyai, ustadz dll. Pokoknya harus mempunyai sifat rakus maksudnya rakus menghadiri majli-majlis ilmu, mengikuti kegiatan yang positif sebab itu semua bisa menjadi pengalaman yang berharga untuk kita dikemudian hari. Coba kalo sudah berkeluarga, kebutuhan semakin banyak, mengurusi anak, umur sudah semakin tua, waltu pun terasa lebih sempit. Sehingga untuk menuntut ilmu tidak ada waktu lagi karena saking sibuknya mengurusi keluarga. Bahkan lebih besar malunya ketimbang untuk cari ilmunya, Ia merasa terlambat sewaktu diberi kelapangan,alhirnya baru menyesal kemudian.
HIDUP SEBELUM MATI
Hidup di dunia hanya sekali saja, jadi gunakan waktu semasa hidup menjadi manusia yang bermanfaat. Menjadi manusia yang selama kita hidup, kedatangan kita selalu dinantikan dan ketidakhadiran kita selalu dirindukan. Kita tinggal di dunia ini hanya sementara, Dunia jangan di jadikan tujuan tetapi sebagai alat untuk bekal di akhirat nanti. Puncak kehidupan adalah kematian. Bagi orang beriman kematian bukan akhir segalanya, kematian adalah kehidupan yang sesungguhnya. Sebab kematian seperti telaga kerinduan untuk berjumpa dengan Robbnya.
dikutip oleh : Perihatin
Kalo liat realitanya, anak muda sekarang terbuai oleh indah dunianya. Padahal Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 14 dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
[186] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang Termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
Saat masih muda, apakah kau gunakan untuk nongkrong dan begadang tiap hari yang tiada arti, main gitar disepanjang malam, main gaplek atau remi dsb. Apa kau gunakan untuk melakukan maksiat, berzina atau melacurkan diri, memakai narkoba, mabuk-mabukan, Trek-trekan di jalan dengan membawa sang pacar. Dsb. Bahkan ada doktrin yang menyesatkan bahwa mumpung masih muda, puas-puasin berbuat maksiat, hidup hanya sekali, kapan lagi ngerasain kayak gini. HATI-HATI dengan doktrin seperti ini, menyesatkan dan pada kahirnya akan menimbulkan penyesalan dan permasalahan. Ingat dengan Firman Allah Surat Annas
"dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia"
SEHAT SEBELUM SAKIT
Sehat akan terasa mahal jika kita mau mampir sebentar menengok pasien yang sedang sakit. Di sana kita akan benar-benar merasakan bahwa sehat sangat mahal sekali. Kebanyakan dari kita, kalau sudah sakit kita baru sadar kepada Allah SWT, seakan-akan kita ingin berkata dengan orang yang kita cintai, bahwa sehat itu mahal. Keinginan untuk ibadah pun ditunaikan. Coba ketika keadaan kita sedang sehat, seakan-akan kita lupa untuk beribadah, aktivitas yang tidak bermanfaat kita lakoni. Baru ketika Allah SWT menegurnya dengan sakit, baru tersadar. Sehat adalah nikmat yang harus kita syukuri, sebab dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah yang wajib maupun yang sunnah, berlomba-lomba mengejar kebaikan, mengikuti kegiatan yang positif, mu’min yang cerdas tatkala diberikan umur yang panjang dan kesehatan maka ia manfaatkan untuk berbuat amal sholeh demi bekal akhirat nanti.
KAYA SEBELUM MISKIN
Ketahuilah, setiap kekayaan kekayaan yang kita memiliki, ada hak orang lain yaitu orang-orang fakir miskin, orang tua kamu, anak yatim piatu, maka belanjakanlah di jalan Allah. Kalaupun kita tidak kaya harta atau materi, harusnya juga kaya ilmu, kaya hati sehingga setiap kekayaan yang kita miliki bisa kita pergunakan untuk membantu kita orang lain baik berupa tenaga, pikirna dan ide-ide. Kalau kita punya rizki yang lebih cukup, tidak ada salahnya kalau kita ikut kursus, melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi. InsyaAllah uang yang kita keluarkan untuk menuntut ilmu akan balik lagi, bahkan Allah ganti lebih untuk kita. Jangan sampai jikalau kita sudah miskin harta, kemudian miskin ilmu, miskin hati, miskin segala-galanya.
LAPANG SEBELUM SEMPIT
Saat ini, mumpung kita masih punya waktu luang, belum banyak kegiatan, belum berkeluarga (bagi yang belum menikah). Maka bersegeralah mengikuti kegiatan yang bisa menambah keyakinan kita terhadap Allah SWT, seperti mengikuti pengajian remaja masjid, kegiatan kepemudaan, bergaul dengan orang-orang yang sholeh seperti ulama. Kyai, ustadz dll. Pokoknya harus mempunyai sifat rakus maksudnya rakus menghadiri majli-majlis ilmu, mengikuti kegiatan yang positif sebab itu semua bisa menjadi pengalaman yang berharga untuk kita dikemudian hari. Coba kalo sudah berkeluarga, kebutuhan semakin banyak, mengurusi anak, umur sudah semakin tua, waltu pun terasa lebih sempit. Sehingga untuk menuntut ilmu tidak ada waktu lagi karena saking sibuknya mengurusi keluarga. Bahkan lebih besar malunya ketimbang untuk cari ilmunya, Ia merasa terlambat sewaktu diberi kelapangan,alhirnya baru menyesal kemudian.
HIDUP SEBELUM MATI
Hidup di dunia hanya sekali saja, jadi gunakan waktu semasa hidup menjadi manusia yang bermanfaat. Menjadi manusia yang selama kita hidup, kedatangan kita selalu dinantikan dan ketidakhadiran kita selalu dirindukan. Kita tinggal di dunia ini hanya sementara, Dunia jangan di jadikan tujuan tetapi sebagai alat untuk bekal di akhirat nanti. Puncak kehidupan adalah kematian. Bagi orang beriman kematian bukan akhir segalanya, kematian adalah kehidupan yang sesungguhnya. Sebab kematian seperti telaga kerinduan untuk berjumpa dengan Robbnya.
dikutip oleh : Perihatin
No comments:
Post a Comment