Sejarah awal Kelantan belum diketahui secara pasti. Catatan bangsa Eropa dan China yang ditulis pada masa lalu dapat dijadikan sebagai rujukan untuk memotret fakta dan gambaran tentang asal-usul keberadaan Negeri Kelantan. Berikut ini adalah catatan-catatan singkat yang dimaksud:
1. Berdasarkan catatan Claudius Ptolemy, ahli bumi dan ilmu falak berkebangsaan Yunani, dalam bukunya Geography of Eastern Asia yang ditulis pada abad ke-2 M, disebutkan nama tiga buah tempat, yaitu “Kole Polis”, “Primula”, dan “Tharra” yang terletak di pantai timur Semenanjung Tanah Melayu.
2. G. E. Gerini, peneliti berkebangsaan Itali, mengatakan bahawa “Kole Polis” terletak di Kelantan. Ia menganggap nama Kelantan adalah gabungan kata dari “Kolo” dengan kata “Thana” atau “Tanah”, hingga menjadi “Kolathana” atau “Kolamtanah” atau “Kolantan”.
3. Sejak abad ke-6 M, catatan-catatan sejarah China menyebut Kelantan dengan berbagai nama. Pada masa Kerajaan Liang (502-557 M), orang China menyebut “Tan-Tan”. Pada masa Kerajaan Tang (618-906 M), orang China menyebut “Tann-Tann”. Sedangkan pada masa Kerajaan Sung (960-1279 M), Kelantan disebut dengan kata “Chi-lan-chau” atau “Chi-lan-tan”. Pada awal abad ke-17 M, Kelantan disebut dengan “Ko-lan-tan” atau “Ku-lan-tan”.
4. Selain “Tan-Tan” atau “Tann-Tann”, ada sebuah negeri lagi yang disebut-sebut oleh orang-orang China, yaitu “Chit-tu” yang bererti Negeri Tanah Merah dan dikaitkan dengan Negeri Kelantan.
Berdasarkan letak geografinya, sebahagian ahli sejarah justru beranggapan bahwa Chit-tu (Tanah Merah) atau “Raktamrittika” adalah Kelantan itu sendiri. Seorang ahli sejarah Eropah, Paul Wheatley cenderung mempercayai bahawa Chit-tu itu terletak di Kelantan. Hal itu bermula dari sejarah Kerajaan Raktamrittika yang didirikan pada abad ke-6 M oleh Raja Gautama, putra Raja Kalahtana. Chit-tu pernah menjadi wilayah taklukan Kerajaan Funan. Pada tahun 1225 M, Kelantan pernah ditakluk oleh Sriwijaya.
Pada tahun1411 M (814 H), Negeri Kelantan mulai dipimpin oleh seseorang bernama Raja Kumar. Namun, pakar-pakar sejarah belum dapat menentukan dari mana asal Raja Kumar. Hanya ada sebuah data yang menyebutkan bahawa Raja Kumar pernah menjalin hubungan dengan Raja China. Misalnya, pada tahun 1412 M, Raja Kumar menerima pemberian berupa kain-kain sutera dan surat puji-pujian dari Raja China.
Sebahagiannya dari sumber:
Hamid, Rogayah A. dan Mariyam Salim, Kesultanan Melayu Kelantan, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006).
1. Berdasarkan catatan Claudius Ptolemy, ahli bumi dan ilmu falak berkebangsaan Yunani, dalam bukunya Geography of Eastern Asia yang ditulis pada abad ke-2 M, disebutkan nama tiga buah tempat, yaitu “Kole Polis”, “Primula”, dan “Tharra” yang terletak di pantai timur Semenanjung Tanah Melayu.
2. G. E. Gerini, peneliti berkebangsaan Itali, mengatakan bahawa “Kole Polis” terletak di Kelantan. Ia menganggap nama Kelantan adalah gabungan kata dari “Kolo” dengan kata “Thana” atau “Tanah”, hingga menjadi “Kolathana” atau “Kolamtanah” atau “Kolantan”.
3. Sejak abad ke-6 M, catatan-catatan sejarah China menyebut Kelantan dengan berbagai nama. Pada masa Kerajaan Liang (502-557 M), orang China menyebut “Tan-Tan”. Pada masa Kerajaan Tang (618-906 M), orang China menyebut “Tann-Tann”. Sedangkan pada masa Kerajaan Sung (960-1279 M), Kelantan disebut dengan kata “Chi-lan-chau” atau “Chi-lan-tan”. Pada awal abad ke-17 M, Kelantan disebut dengan “Ko-lan-tan” atau “Ku-lan-tan”.
4. Selain “Tan-Tan” atau “Tann-Tann”, ada sebuah negeri lagi yang disebut-sebut oleh orang-orang China, yaitu “Chit-tu” yang bererti Negeri Tanah Merah dan dikaitkan dengan Negeri Kelantan.
Berdasarkan letak geografinya, sebahagian ahli sejarah justru beranggapan bahwa Chit-tu (Tanah Merah) atau “Raktamrittika” adalah Kelantan itu sendiri. Seorang ahli sejarah Eropah, Paul Wheatley cenderung mempercayai bahawa Chit-tu itu terletak di Kelantan. Hal itu bermula dari sejarah Kerajaan Raktamrittika yang didirikan pada abad ke-6 M oleh Raja Gautama, putra Raja Kalahtana. Chit-tu pernah menjadi wilayah taklukan Kerajaan Funan. Pada tahun 1225 M, Kelantan pernah ditakluk oleh Sriwijaya.
Pada tahun1411 M (814 H), Negeri Kelantan mulai dipimpin oleh seseorang bernama Raja Kumar. Namun, pakar-pakar sejarah belum dapat menentukan dari mana asal Raja Kumar. Hanya ada sebuah data yang menyebutkan bahawa Raja Kumar pernah menjalin hubungan dengan Raja China. Misalnya, pada tahun 1412 M, Raja Kumar menerima pemberian berupa kain-kain sutera dan surat puji-pujian dari Raja China.
Sebahagiannya dari sumber:
Hamid, Rogayah A. dan Mariyam Salim, Kesultanan Melayu Kelantan, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006).
No comments:
Post a Comment