Sunday, November 14, 2010

Kita semakin menjahkan diri dari Al Quran

Masalahnya sekarang ini adalah, kita semakin menjauhkan Al Quran dari kehidupan kita seharian. Jauh dari sekolah, rak-rak buku perpustakan pribadi dan umum. Kita menjauhkan Al Quran sedangkan ianya dijadikan kurikulum pendidikan disekolah dan diuniversiti. Kita menjauhkan Al Quran dari bacaan sehari-harian bagi orang yang hidup dan telah menjadi bacaan disaat kematian. Kita memperdengarkan Al Quran di perkuburan. Kita melagukan Al Quran, bukan membacanya sebagai manual berkehidupan. Al Quran bukan lagi untuk orang yang hidup tapi sebagai pendengaran untuk orang yang sudah mati, yakni sebahgian dari ritual kematian.

Mengembalikan Al Quran menjadi bacaan setiap hari yang kita pahami, kita fikirkan dan kita praktekkan adalah kunci keberhasilan kita. Maka dengan demikian Al Quran sebagai mukjizat untuk melawan imperialis kafir yang beganti ganti wajah sejak kabil, namrud, nero, ramses, firaun, quraisy, heraklius, hitler, lenin, stalin dan kini cobalah lihat di abad modern ini ataupun disekeliling kita siapakah penghalangnya?
Ramai yang cuba menakutkan kita, sehinggakan kita sendiri takut unutk membaca Al Quran, dengan alasan bahwa kita cuma orang awam dan bukan ulama. Seakan-akan yang berhak membacanya hanyalah orang suci. Kita takut menyentuh dan membuat coretan dan catatan-catatan dilembaran-lembarannya saat membacanya. Luar biasa racun orientalis (ilmuwan penyesat) itu merasuki otak kita untuk memisahkan kita dengan Al Quran. Sehingga Al Quran, diseliputi debu yang tersimpan dirak-rak, diatas almari yang entah bila akan dibuka lembarannya.


Padahal kalau kita baca saja, tanpa tahu artinya kita sudah dapat pahala zikir. Apatah lagi kepada yang tahu ertinya, yang faham maksudnya, yang hafal ayatnya, yang hafiz keseluruhan ayat-ayatnya sedangkan kita tahu, apabila kita membaca, maka kita akan mendapat pahala menuntut ilmu. Apabila kita memahami makna dan konteksnya dalam kehidupan maka kita mendapat pahala 'derajat yang mendekati derajat para rasul'. Apabila kita mengkhabarkan pesan-pesanNya kepada ummat maka kita adalah 'sang pembawa risalah'. Jika kita mempraktekkannya maka kita adalah 'waliyullah'. Jika kita berjamaah mengamalkannya maka kita adalah 'khalifah'. Jika menegakkan Tamaddun atas dasarnya maka kita adalah 'rahmatan lil alamin'. Jika pribadi cemerlang kita adalah fakta, bukti yang nyata bahwa itu adalah produk dari Al Quran dan Islam maka kita adalah 'Sang Syahid' (Syuhada).


“Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi saksi (syuhada) di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.” (QS Al Hadiid 19)

No comments:

CROWN D'RAJA PERTUBUHAN MQTK QuranSunnahIslam..

........free counters ..............................................................................“and I have come to you with a SIGN FROM YOUR LORD, so fear Allah and OBEY ME! Truly Allah is my Lord and your Lord. Therefore submit to HIM! This is A STRAIGHT PATH" (maryam 19:36)