Monday, August 24, 2009

Akidah

Di antara prinsip-prinsip akidah dalam Islam yang wajib diketahui setiap muslim serta telah menjadi kesepakatan ijma’ Ulama’ Islam, adalah di muka bumi ini tidak ada agama yang haq selain dari agama Islam. Islam adalah penutup semua agama dan syari'at. Islam datang untuk menghapus agama-agama sebelumnya, juga segenap syari'atnya. Oleh sebab itu maka tidak ada agama di muka bumi ini yang karenanya kita menyembah Allah kecuali agama Islam.

Allah berfirman:

Barang siapa mencari agama selain agama Islam maka sekali-kali (agama itu) tidak akan diterima daripadanya, dan kelak di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi." (Ali Imran: ayat 85)

Kitab Allah SWT, Al Qur'anul Karim adalah kitab yang terakhir diturunkan oleh Allah, dan Al Qur'an menghapus berlakunya kitab-kitab yang diturun-kan Allah sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, Injil dan lainnya.

Tidak ada kitab selain Al Qur'an yang dengan-nya kita beribadah kepada Allah.

"Dan kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian tehadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu." (Al Maidah: 48)

Kita wajib mengimani bahwa kitab Taurat dan Injil telah dihapus dan tidak berlaku lagi dengan diturunkannya Al Qur'an. Dan bahwa pada keduanya telah terjadi penye-lewengan, perubahan, penambahan dan pengurangan.

Hal ini sebagai-mana telah dijelaskan Allah dalam banyak firmanNya, di antaranya,

Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat)." (Al Maidah: 13)

"Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan-tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang mereka kerjakan." (Al Baqarah: 79)

"Sesungguhnya di antara mere-ka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah," Padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui." (Ali Imran: 78)


Karena itu, apa saja yang ada dalam kitab-kitab itu maka dia telah terhapus dengan datangnya Islam. Selain dari pada itu ia telah banyak diubah dan diganti.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam marah saat melihat Umar bin Khattab Radhiallahu Anhu memegang lembaran yang berisi Kitab Taurat, bahkan beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

"Apakah engkau masih ragu-ragu wahai Ibnu Khattab? Bukankah aku telah datang dengannya dalam keadaan putih bersih? Seandainya saudaraku Musa masih hidup, ia tidak ada pilihan lain kecuali (harus) mengikutiku." (HR. Ahmad, Ad Darimi dan lainnya)

Di antara prinsip-prinsip akidah Islam yang lain yaitu bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah penutup segenap nabi dan rasul, seperti difirmankan Allah:

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi." (Al Ahzab: 40)

Karena itu, tidak ada seorang rasul pun yang wajib diikuti pada saat ini kecuali Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Bahkan seandainya salah satu dari nabi dan rasul Allah hidup kembali, mereka tidak ada pilihan lain kecuali mengikuti beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Hal ini ditegaskan Allah dalam firmanNya:

"Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, "Sungguh apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada-mu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya."

Allah berfirman,

"Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjianKu terhadap yang demikian itu?"

Mereka men-jawab,

"Kami mengakui."

Allah berfirman,

"Kalau begitu, saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu."(Ali Imran: 81)

Dan Nabi Isa Alaihis Salam jika telah turun pada akhir zaman, niscaya ia akan mengikuti Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam serta berhukum dengan syari'atnya.

Allah berfirman,

"(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka." (Al A'raaf: 157)

Juga termasuk prinsip akidah Islam yaitu bahwa diutusnya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam adalah untuk segenap manusia.

Allah berfirman,

"Dan Kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pemba-wa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyak-an manusia tidak mengetahuinya." (Saba:28)


"Katakanlah (hai Muhammad), hai manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepada kalian semua."

Dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.

Di antara prinsip-prinsip Islam lainnya yaitu kita wajib meyakini bahwa orang yang tidak memeluk agama Islam adalah kafir, baik mereka itu Yahudi, Nashrani atau lainnya. Dan bahwa mereka itu adalah musuh Allah serta pasti masuk Neraka.

,p>Allah berfirman,

"Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata." (Al Bayyinah: 1)

Allah juga berfirman,

"Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke Neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk." (Al Bayyinah: 6)

Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

"Demi Dzat yang jiwaku di TanganNya, tidak seorangpun mendengar tentangku dari umatku ini, baik seorang Yahudi maupun Nashrani, kemudian ia mati dan belum beriman dengan apa yang aku diutus dengannya, melainkan ia termasuk penghuni Neraka."

Karena itu, siapa saja yang tidak mengkafirkan orang Yahudi dan Nashrani maka orang itu kafir, sebagaimana dalam kaidah syari'at dfisebutkan:

"Siapa yang tidak mengkafirkan orang yang kafir, maka dia adalah orang kafir."

Berdasarkan berbagai prinsip akidah dan hakekat syari'at sebagaimana disebutkan terdahulu, maka seruan kepada penyatuan agama-agama, pendekatan antaragama atau menjadikannya sebagai satu agama himpunan adalah suatu kekejian dan kemungkaran, tuju-annya mencampur adukkan antara yang haq dengan yang batil, menghancurkan Islam, membinasakan pilar-pilar penyangganya serta menyeret para pemeluknya kepada kemurtadan secara total.

Hal ini sesuai dengan firman Allah,

"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup." (Al Baqarah: 217)

"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka)." (An Nisa: 89)

Di antara bentuk seruan penyatuan agama-agama itu adalah meniadakan perbedaan antara Islam dan kekufuran, kebenaran dan kebatilan, kebaikan dan kemungkaran serta menghancurkan pembatas antara umat Islam dan orang-orang kafir. Tidak ada lagi Wala' (kesetiaan kepada Islam) dan Bara' (berlepas diri dari kekufuran). Tidak ada lagi jihad untuk meninggikan kalimat Allah di muka bumi.

Sesungguhnya jika seruan kepada penyatuan agama-agama itu datang dari seorang muslim maka itu berarti ia telah murtad dari agama Islam, karena hal itu bertentangan dengan prinsip-prin-sip akidah, sehingga dia rela dengan kekufuran, menafikan kebenaran Al Qur'an dan bahwa ia meng-hapus berlakunya kitab-kitab yang diturunkan sebe-lumnya, menghapus seluruh syari'at dan agama yang ada sebelumnya. 

Berda-sarkan itu semua, maka idea dan gagasan penyatuan agama-agama hukumnya haram ditinjau dari Al Qur'an dan Ijma'.

Adapun menyelenggarakan dialog dengan mereka agar kita tunduk dengan keinginan mereka, untuk merealisasikan tujuan-tujuan mereka dan mencerabut iman dan akidah Islam, maka hal itu adalah batil, tidak dibenarkan Allah dan RasulNya dan orang-orang beriman.

Allah berfirman:

"Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu." (Al Ma'idah: 49)

Jika hal-hal di atas telah jelas bagi umat manusia, maka kami berpesan kepada umat Islam pada umumnya dan khususnya para ahli ilmu agar bertakwa kepada Allah dan senantiasa menjagaNya, meneguhkan Islam dan menjaga akidah umat Islam dari kesesatan dan para penyerunya, dari kekufuran dan para pemeluknya, serta agar berwaspada terhadap seruan penyatuan agama-agama,  dari terjerumus ke dalamnya.

Kita berlindung kepada Allah dari setiap orang Islam yang menjadi sebab bagi kesesatan tersebut ke segenap negeri-negeri Islam. Kita memohon kepada Allah dengan Nama-namaNya Yang Maha Indah dan Sifat-sifatNya Yang Maha Agung agar menghindarkan kita dari fitnah yang menyesatkan.

Dan semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang mendapat petunjuk, para pembenteng Islam dengan petunjuk dan cahaya dari Tuhan kita, sampai kita menemuiNya sedang Dia ridho’ kepada kita. Semoga shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, segenap keluarga, sahabat dan para pengikut mereka yang setia.

Amin.

by: Perihatin

No comments:

CROWN D'RAJA PERTUBUHAN MQTK QuranSunnahIslam..

........free counters ..............................................................................“and I have come to you with a SIGN FROM YOUR LORD, so fear Allah and OBEY ME! Truly Allah is my Lord and your Lord. Therefore submit to HIM! This is A STRAIGHT PATH" (maryam 19:36)