by Humaidi Si-K'chep Tuesday, April 20, 2010 at 1:35am
-DIEN AL ISLAM ADALAH FITRAH MANUSIA I
Dien Al Islam bukan Agama atau Dien yang ada sejak masa Muhammad Rosulullah, tetapi Dien Al Islam sudah ada sejak adanya manusia. Dien Al Islam bukan produk budayayang berkembang secara evolutif, tetapi Dien Al Islam sudah sempurna sejak mula pertama Diajarkan kepada Ummat manusia.
Maka hadapkanlah wajahmu(Pandangan Hidupmu) dengan lurus kepada DIEN (Allah); fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada Dien Ciptaan Allah. Itulah Dien (Hukum/Cara) yang lurus(Benar); tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
QS. ar-Rum (30) : 30
Jelas Dien Al Islam adalah Dien yang Haq, yang menjadi Fitrah manusiadan tidak pernah terjadi perubahan, berkurang maupun bertambah sejak awal diciptakannya. Pemahaman bahwa Islam sebagai agama yang diajarkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah agama (Dien) yang paling sempurna merupakan pemahaman yang keliru.
-HUBUNGAN DIEN AL ISLAMDENGAN PARA NABI DAN ROSUL SEPANJANG SEJARAH
Dien Al Islam adalah sistem pengabdian yang Allah ciptakan bagi makhluq yang bernama manusia. Agar manusia didalam hidupnya dapat menikmati kedamaian, keadilan dan kesejahteraan. konsepkonsep pengabdian itu di "wahyukan" atau diajarkan melalui orang-orang yang Allah pilih, Orang pilihan Allah itu disebut Nabi dan ada juga disebut Rosul.
Kata Nabi ada hubungannya dengan kata Naba, yaitu BERITA, Nabi adalah orang yang diberi wahyu secara langsung dari Allah aau diajarkan oleh Nabi sebelumnya untuk menjaga Kitab-kitab Allah dan juga memberikan imformasi kepada manusia tentang maqodir atau "ketetapan-ketetapan" Allah dimasa yang akan datang (nubuwh). Dalam Kitab dikatakan bahwa Nabi adalah "JUru bicara Allah" bagi ummat manusia. melalui Nabi-Nabi itulah manusia mengenal Allah, mengetahui Isme atau sifat-sifat Allah, senang dan bencinya Allah, perintah dan larangan Allah,dan cara mengabdi yang benar menurut ridho Allah.
Kata Rosul memiliki pengertian yang lebih luas dari Nabi, setiap Rosul sudah pasti Nabi,dan Nabi belum tentu Rosul. Tugas Rosul dapat dilihat pada
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan Dien yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala Dien meskipun orang-orang musyrik benci.
QS. ash-Shaff (61) : 9
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan Dien yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala Dien(Hukum), walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.
QS. at-Taubah (9) : 33
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan Dien yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua Dien. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.
QS. al-Fath (48) : 28
Jadi setiap Rosul membawa Dien yang sama yaitu Dien Allah yang didalam bahasa Arab disebut Islam, agar dizhohirkanNya (dimenangkan Nya) dari Dien Yang lain di bumi ini Walaupun orang-orang Musyrik (yang bukan Islam)Membencinya.
karena Dien(Hukum/Sistem) Allah itu dari dulu ak pernah berubah, maka tujuannya juga sama yaitu menjadi Rahmat bagi seluruh ummat manusia. Dien l Islam baru akan menjadi Rahmat apabila ditegakan atau dizhohirkandi muka bumi.
Jika Dien Al Islam itu bukan hasil evolusi budaya manusia, dan sudah sempurna sejak Awal diturunkannya,lantas mengapa Nabi dan Rosul-Nya berganti-ganti?
Hubungan antara seorang Rosul dengan Rosul lainnya bukan membawa agama yang berbeda, dan tidak juga Rosul yang satu menyempurnakan Rosul-Rosul Sebelumnya, tetapi adanya Rosul-Rosul itu sehubungan dengan SUNNATULLAH kehidupan. Ada dua macam sistem kehidupan yang silih berganti menguasai dunia, yaitu Dienul Haq yaitu Islam dan Dienul Bathil yaitu Dien yang bukan Islam (Goirol Islam). Tatkala Allah akan menggenapi Irodah-Nya untuk menzhohirkan Dienul Haq (sistem hidup yang benar) itu, maka diutusnya seorang Rosul.
Tugas Rosul adalah menghimpun kekuatan untuk membentuk Anshorullah atau Jundullah sebagai komunitas yang akan menjadi Kholipah (Penguasa) menggantikan penguasa jahiliyah yang sudah sampai pada ajalnya. Umat Islam yang dibangun oleh setiap Rosul juga memiliki ketentuan "ajal" dan ketika ummat yang dibangun oleh Rosul itu hancur,dunia kembali dikuasai oleh penguasa jahiliyah.
Sesuai dengan tradisi (Sunnatllah) kekuasaan jahiliyah itu memiliki ajal, dan pada "saah" itu muncullah Rosul yang baru untuk mentegakan Dienul Haq kembali. demikianlah Sunnatullah kehidupan ini berlangsung terus menerus sampai Akhir zaman.
Kehadiran Rosul Musa adalah untuk menggenapi janji Allah kepada Ibrahi, yaitu negeri perjanjian yang kemudian disebut Yerusalem. Musa berjuang berjuang dijalan Allah dengan visi Kholifah, dan misinya adalah pembinaan iman,kemudian hijrah dan akhirnya jihad. Dengan visi dan misi ini Bani israil dapat merebut Palestina dari kekuasaan musyrik Paganisme (Penyembah berhala)
Kholifah Allah yang disebut Yerusalem ini berjaya selama hampir 350 tahun, dan setelah masa Nabi Sulaeman kejayaan itu menurun dan hancur sama sekali di zaman Zedekia. Sejak itu bani Israil menjadi ummat yang dikutuk oleh Allahmenjadi budak bangsa-bangsa musyrik. Selama 700 tahun bani Israil tidak memiliki Kholifah. Sampai akhirnya Allah menolong bani Israil dengan mengutus Isa Ibnu Maryam sebagai Rosul Allah yang akan membebaskan Bani Isril dari penjajahan Romawi dan mengembalikan Yerusalem menjadi Khilafah kembali sehingga hukum Islam yang disebut hukum Taurot dapat tegak kembali.
Pengakuan Isa Al Masih sebagai Rosul Allah di dalam Al-Quran :
Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata:" Wahai Bani Israil, sesungguhnya AKU ADALAH UTUSAN ALLAH kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad) ". Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:" Ini adalah sihir yang nyata ".
QS. ash-Shaff (61) : 6
Tidak berarti menodai Rosul Musa, dan Isa Al Masih tidak membawa hukumyang baru. Anehnya walaupun di Kitab Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Danil dan Zakharia berisi nubuwah tentang kedatangan Rosul Isa Al Masih sebagai Mesias atau pembebas, yang paling menentang adalah para ulama(ahli Kitab) Farisi dan Saduki.
Al-Quran Mengimformasikan bahwa Isa Al Masih tidak dibunuh dan tidak juga disalib :
Dan karena ucapan mereka:" Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah, padahal mereka TIDAK MEMBUNUHNYA dan TIDAK (PULA) MENYALIBNYA, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
QS. an-Nisa' (4) : 157
Perjuangan Isa Al Masih berlangsung terus hingga penjajah Romawi terusir dari Yerusalem (Palestina) Dan Dien Al Islam kembali Zhohir, dan ummat Islam kembali menjadi Kholifah Allah di muka bumi.
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (Dien) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan Dien) Allah? "Pengikut-pengikut yang setia itu berkata:" Kamilah penolong-penolong Dien Allah ", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.
QS. ash-Shaff (61) : 14
Selanjutnya sesuai dengan ketetapan Allah dalam taurot, Bani Israil kembali ingkar pada "perjanjian barunya"yang mereka lakukan dengan Isa Al Masih. Akibatnya Allah kembali menghukum ummat Islam Bani Israil dengan tangan dan kekuasaan kafir. sesuai dengan firman Allah di dalam :
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuh mu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
QS. al-Isra' (17) : 7
Maka tamatlah kepercayaan Allah terhadap Bani Israil dan tongkat kepemimpinan Islam beralih kepada Bani Ismail yaitu Muhammad bin Abdillah.
No comments:
Post a Comment